Tarik Tambang . . .
Juni 24, 2018Sumber : Pixabay.com |
Hari ini adalah umurku ke dua puluh tahun, lebih tepatnya dua puluh empat tahun kurang dua bulan setengah. Aku hidup seperti orang normal lainnya, memiliki anggota tubuh lengkap, memiliki fisik lengkap tanpa cacat sedikitpun, mungkin hanya pandanganku yang kini sudah minus satu saja.
Aku bukan lah wanita yang tinggal dalam keluarga hangat dan saling terbuka antara satu sama lain. Emosi diantara kami cukup tinggi, bahkan sering membuat salah paham diantara satu sama lain. Bisa dikatakan keluarga sangat jauh dari sebuah keluarga ideal karena memiliki banyak kekurangan, rasanya kekurangan yang sama dimiliki keluarga lain yang mereka disembunyikan dari publik.
Berada di lingkungan yang biasa melanggar hukum secara sembunyi - sembunyi atau lingkungan yang penuh gosip bahkan mereka yang sangat percaya akan hal mistis membuatku kadang tak kaget ketika bertemu kondisi yang sama di tempat lain. Aku menganggap ini adalah hal biasa meskipun menurut orang lain tak biasa.
Aku tahu, aku menjadi orang lain, bukan orang lain, tapi diriku yang lain ketika aku angkat kaki, bukan angkat kaki, tapi ketika aku memilih untuk tidak berada di rumah. Memandang semuanya berbeda, bersikap berbeda, bahkan melakukan hal yang berbeda dari biasanya membuatku menjadi diri yang bebas dengan aturan orang lain.
Ini cukup mengesalkan, tapi lingkungan baru kadang berhasil membantuku memperbaiku. Mungkin lebih tepatnya mampu membantuku memperbaiki diriku atau malah merusakku.
Kejam. Memang kejam. Jika aku sangat melankonlis dan mendambakan tumbuh di lingkungan keluarga baik - baik dan lingkungan baik dengan kehidupan yang baik pula.
Tetapi, kenyataanya, aku berada di lingkungan yang berbeda dari pemikiranku, jadi yang bisa kulakukan adalah menerima kenyataan dan menyesuaikannya.
Apa yang ku capai hari ini bukan karena aku lahir di mana, bukan karena lingkunganku seperti apa, tapi karena aku memilih menjadi seperti apa.
Aku tahu, ini cukup rumit. Ketika aku dihadapkan pada sebuah ekspektasi yang menantang kenyataan Tapi bukankah ini sebuah tantangan yang harus di takhlukkan? Seperti sebuah permainan Tarik Tambang?
Bumi, 24 Juni 2018
Tepat pukul 2.02 WIB
0 comments